Orang tua memegang peranan penting dalam mendidik anak-anak mereka. Selain memberikan perhatian terhadap kebutuhan fisik dan intelektual anak, orang tua juga perlu memberikan perhatian terhadap aspek emosional anak. Terutama saat anak menghadapi konflik, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar.
Konflik adalah hal yang umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak pun tidak luput dari konflik, baik itu dengan teman-teman sebaya, guru, atau bahkan dengan orang tua mereka sendiri. Ketika menghadapi konflik, anak-anak dapat merasa stres, cemas, dan kebingungan. Oleh karena itu, peran orang tua dalam memantau dan mengatasi emosi anak saat menghadapi konflik sangatlah penting.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membantu anak mengatasi emosinya saat menghadapi konflik. Pertama, orang tua perlu mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang anak ceritakan mengenai konflik yang dialaminya. Dengan mendengarkan, anak akan merasa didengar dan dihargai, sehingga dapat meredakan emosi negatif yang muncul.
Selain mendengarkan, orang tua juga perlu memberikan dukungan dan dorongan kepada anak untuk menyelesaikan konflik yang dihadapinya. Dorongan positif dan motivasi dari orang tua dapat membantu anak merasa lebih percaya diri dan mampu mengatasi konflik dengan baik.
Selain itu, orang tua juga perlu memberikan contoh yang baik dalam menyelesaikan konflik. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat, oleh karena itu orang tua perlu menunjukkan cara yang baik dan bijaksana dalam menyelesaikan konflik dengan orang lain.
Dengan memberikan perhatian dan dukungan yang cukup, orang tua dapat membantu anak mengatasi emosinya saat menghadapi konflik. Hal ini akan membantu anak belajar mengelola emosi dan menyelesaikan konflik dengan cara yang baik dan positif. Sehingga, anak akan tumbuh menjadi individu yang mampu menghadapi konflik dengan bijaksana dan meredakan emosi negatif dengan baik.