Setengah populasi dunia kekurangan mikronutrien

Menurut laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setengah populasi dunia mengalami kekurangan mikronutrien. Mikronutrien adalah nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, termasuk vitamin, mineral, dan unsur jejak. Kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pertumbuhan hingga gangguan sistem kekebalan tubuh.

Kekurangan mikronutrien biasanya disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang, kurangnya akses terhadap makanan bergizi, atau masalah kesehatan tertentu yang mengganggu penyerapan nutrisi oleh tubuh. Dampak dari kekurangan mikronutrien dapat sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan orang tua.

Di Indonesia, kekurangan mikronutrien juga masih menjadi masalah serius. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 20% anak di bawah usia lima tahun mengalami kekurangan gizi kronis, sementara sekitar 37% anak mengalami kekurangan zat besi. Kekurangan vitamin A juga masih menjadi masalah yang sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Untuk mengatasi masalah kekurangan mikronutrien, diperlukan upaya yang terintegrasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri. Pemerintah perlu meningkatkan akses terhadap makanan bergizi, memberikan edukasi tentang pentingnya pola makan yang seimbang, dan melakukan program pemberian suplemen mikronutrien kepada kelompok rentan.

Selain itu, masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mengidentifikasi kekurangan mikronutrien sejak dini. Dengan upaya bersama, diharapkan masalah kekurangan mikronutrien dapat diminimalisir dan kesehatan masyarakat Indonesia dapat terjaga dengan baik.

You may also like