Pelecehan seksual merupakan salah satu masalah serius yang sering terjadi di masyarakat, termasuk di Indonesia. Pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan sekolah, rumah, dan tempat umum lainnya. Untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap anak-anak, penting bagi orangtua dan pendidik untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang bagaimana cara melindungi diri mereka dari pelecehan seksual.
Psikolog anak, dr. Ani, memberikan beberapa kiat edukasi kepada anak-anak untuk mencegah pelecehan seksual. Pertama, anak perlu diberitahu bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri dan tidak boleh disentuh oleh orang lain tanpa izin. Anak perlu diajarkan tentang batasan-batasan fisik yang seharusnya tidak dilanggar oleh orang lain.
Kedua, anak perlu diberikan pemahaman tentang bagaimana cara mengenali tanda-tanda pelecehan seksual. Anak perlu tahu bahwa pelecehan seksual bisa terjadi dalam bentuk apapun, mulai dari sentuhan yang tidak pantas hingga percakapan yang tidak senonoh. Anak perlu diberitahu bahwa mereka memiliki hak untuk menolak jika merasa tidak nyaman dengan perlakuan orang lain terhadap mereka.
Ketiga, anak perlu diajarkan tentang pentingnya berbicara dengan orangtua atau orang dewasa yang mereka percayai jika mereka mengalami pelecehan seksual. Anak perlu diberitahu bahwa mereka tidak sendirian dan bahwa mereka tidak bersalah atas apa yang terjadi pada mereka. Orangtua dan pendidik perlu memberikan dukungan serta perlindungan kepada anak-anak yang mengalami pelecehan seksual.
Dengan memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pelecehan seksual, diharapkan dapat membantu mereka untuk melindungi diri mereka sendiri dari bahaya pelecehan seksual. Orangtua dan pendidik perlu terlibat aktif dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga batasan-batasan fisik dan mengenali tanda-tanda pelecehan seksual. Dengan demikian, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak di Indonesia.