Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa mengonsumsi daging kambing secara teratur dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi, atau tekanan darah tinggi. Namun, ahli gizi membantah temuan ini dan menekankan bahwa makan daging kambing secara moderat tidak akan menyebabkan peningkatan risiko hipertensi.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Harvard menyimpulkan bahwa mengonsumsi daging kambing lebih dari dua kali seminggu dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi hingga 15 persen. Mereka mengaitkan hal ini dengan tingginya kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam daging kambing, yang dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah.

Namun, ahli gizi menegaskan bahwa makan daging kambing secara moderat tidak akan menyebabkan peningkatan risiko hipertensi. Daging kambing mengandung banyak nutrisi penting seperti protein, zat besi, dan zinc yang penting untuk kesehatan tubuh. Selain itu, daging kambing juga rendah lemak jika dibandingkan dengan daging merah lainnya seperti sapi atau babi.

Ahli gizi menyarankan agar konsumsi daging kambing dilakukan dengan bijak dan seimbang, serta diimbangi dengan pola makan yang sehat dan aktifitas fisik yang cukup. Mereka juga menekankan pentingnya variasi dalam konsumsi makanan, sehingga tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup dari berbagai sumber makanan.

Jadi, meskipun ada temuan yang menyebutkan bahwa mengonsumsi daging kambing secara berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi, hal ini tidak berlaku jika dikonsumsi secara moderat dan seimbang. Penting bagi kita untuk selalu memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang demi menjaga kesehatan tubuh kita.

You may also like