Asosiasi Dokter Anak Indonesia (IDAI) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan mengenai proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk. IDAI menyatakan bahwa proses ini tidak disarankan karena dapat mengurangi kualitas nutrisi yang terkandung dalam ASI.
ASI perah merupakan sumber nutrisi yang sangat penting bagi bayi, terutama dalam 6 bulan pertama kehidupannya. ASI mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh bayi, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Dengan mengolah ASI perah menjadi bubuk, proses tersebut dapat mengurangi kualitas nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk juga dapat membuat ASI menjadi lebih sulit dicerna oleh bayi. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi, seperti diare atau sembelit.
IDAI menyarankan agar ibu menyusui tetap memberikan ASI perah secara langsung kepada bayi tanpa melalui proses pengolahan menjadi bubuk. Dengan memberikan ASI perah secara langsung, bayi akan mendapatkan nutrisi yang terbaik dan mudah dicerna.
Oleh karena itu, para ibu menyusui disarankan untuk tidak melakukan proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk. Lebih baik memberikan ASI perah secara langsung kepada bayi untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang terbaik dan terjaga kualitasnya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para ibu yang sedang menyusui bayinya.