Baking soda dan baking powder sering digunakan sebagai bahan dalam pembuatan kue dan roti. Meskipun keduanya memiliki nama yang mirip, tapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Baking soda, atau biasa disebut soda kue, adalah bahan yang bersifat basa (pH di atas 7) dan dikenal sebagai bahan pengembang yang cukup kuat. Baking soda akan bereaksi dengan asam (misalnya cuka, yogurt, atau lemon juice) dan menghasilkan gas karbon dioksida. Gas ini akan membuat adonan kue atau roti mengembang dan menjadi lebih ringan.
Sementara itu, baking powder adalah campuran antara baking soda dan bahan asam lainnya, seperti krim tartar atau asam sitrat. Baking powder biasanya sudah mengandung asam di dalamnya sehingga tidak memerlukan tambahan asam untuk bereaksi. Baking powder juga terdiri dari dua jenis, yaitu baking powder satu kali pakai dan baking powder ganda.
Perbedaan mendasar antara baking soda dan baking powder adalah cara kerjanya. Baking soda memerlukan adanya asam untuk bereaksi, sedangkan baking powder sudah mengandung asam di dalamnya. Selain itu, baking soda biasanya digunakan untuk adonan yang mengandung asam, seperti adonan roti sourdough, sementara baking powder lebih cocok digunakan untuk adonan yang netral atau basa.
Dalam penggunaannya, baking soda biasanya digunakan dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan baking powder karena sifat pengembangnya yang lebih kuat. Jika terlalu banyak menggunakan baking soda, kue atau roti yang dihasilkan akan memiliki rasa yang tidak enak dan aroma yang menyengat.
Jadi, meskipun keduanya sering digunakan sebagai bahan pengembang dalam pembuatan kue dan roti, baking soda dan baking powder memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam cara kerja dan penggunaannya. Penting untuk memahami perbedaan ini agar hasil kue atau roti yang dihasilkan menjadi lebih sempurna.